Kredit gambar: Unsplash

Krisis iklim memicu konflik antara manusia dan hewan liar, ungkap penelitian

Paus biru bertabrakan dengan kapal, gajah menyerbu desa-desa adalah beberapa situasi yang disebabkan oleh krisis iklim: meningkatnya konflik yang menyebabkan cedera bahkan kematian manusia dan hewan liar. Hal ini terungkap dalam sebuah artikel yang diterbitkan di jurnal Nature Climate Change yang menganalisis 49 kasus tersebut. Memahami. 🐘

A krisis iklim Hal ini mempersulit perolehan makanan, air dan habitat yang sehat, sehingga memaksa populasi hewan dan manusia untuk bermigrasi ke daerah baru atau tempat yang sebelumnya tidak berpenghuni. Hal ini juga mengubah cara kita berperilaku. 

PUBLISITAS

O studi tentang Nature Climate Change (Ekstraterrestrial) menganalisis 49 kasus konflik manusia-satwa liar di setiap benua kecuali Antartika dan di 5 samudra. Mulai dari nyamuk hingga gajah Afrika, perselisihan ini melibatkan semua kelompok besar satwa liar – burung, ikan, mamalia, reptil, dan invertebrata.

Perubahan suhu dan curah hujan adalah alasan paling umum terjadinya konflik, yang disebutkan dalam lebih dari 80% studi kasus. Hasil yang paling umum adalah cedera atau kematian pada manusia (43% penelitian) dan satwa liar (45% penelitian). Perlu digarisbawahi bahwa Konflik didefinisikan sebagai interaksi langsung antara manusia dan satwa liar yang berdampak negatif pada salah satu atau keduanya.

🐋 Lihat beberapa contoh di mana konflik antara manusia dan hewan liar meningkat akibat perubahan iklim:

PUBLISITAS

  • Paus biru mengubah jadwal migrasi mereka karena gelombang panas laut semakin sering terjadi, sehingga meningkatkan tabrakan dengan kapal.
  • Di wilayah Arktik, perubahan iklim mengurangi jumlah es di lautan, yang berarti beruang kutub terpaksa berburu di darat. Jumlah interaksi manusia-beruang kutub meningkat tiga kali lipat di kota Churchill, Manitoba, Kanada, yang dikenal sebagai “ibu kota beruang kutub dunia,” antara tahun 1970 dan 2005.
  • Di Skotlandia, suhu yang lebih hangat menyebabkan peningkatan jumlah angsa yang memakan rumput yang diinginkan para peternak untuk dombanya.
  •  Kekeringan memaksa gajah di Tanzania mencari makanan dan air di desa-desa terdekat, sehingga menyebabkan kerusakan tanaman dan pembunuhan.

Baca juga:

(🇮🇧): konten dalam bahasa Inggris

(*): Konten dalam bahasa lain yang diterjemahkan oleh Google Penerjemah

(🚥): mungkin memerlukan registrasi dan/atau berlangganan 

gulir ke atas