5 tips untuk memahami transformasi dalam format kerja hybrid

Kembali bekerja di dunia pascapandemi akan semakin memerlukan kombinasi model tatap muka dan virtual. Fenomena ini mempengaruhi beberapa transformasi dalam hubungan dan ruang di dalam perusahaan.

Mengawasi berita, majalah Inggris The Economist menghasilkan video yang menyenangkan dengan questionkomentar yang relevan mengenai perubahan lingkungan kerja dengan format hybrid. Periksa:

PUBLISITAS

1. Seperti apa kantor di masa depan

Ucapkan selamat tinggal pada deretan meja dan bilik tertutup sebagian yang memisahkan orang.

(Kredit: Reproduksi)

Tren baru adalah ruang kolaborasi dengan zona relaksasi, seiring dengan perubahan aturan main di dunia pascapandemi. Beberapa perusahaan berinvestasi dalam penerapan bar dan restoran di kantor mereka.

2. Interaksi adalah aturan baru

Kantor menjadi tujuan sosial. Ini adalah tempat di mana karyawan datang untuk pembelajaran informal.

PUBLISITAS

(Kredit: Reproduksi)

3. Fleksibilitas dalam perekrutan

Karena karyawan sudah mempunyai tempat kerja – di rumah atau di tempat lain –, perusahaan perlu mengubah tata letak kantor mereka. Fenomena ini akan mempengaruhi cara pengelolaan manusia.

Fleksibilitas untuk terus bekerja jarak jauh merupakan kriteria penting yang lebih berpengaruh daripada gaji saat menerima atau tidak menerima pekerjaan.

(Kredit: Reproduksi)

4. Hubungan antara atasan dan karyawan

Agar sistem hibrida ini berhasil, para manajer perlu memberikan lebih banyak otonomi kepada karyawan, yang akan dievaluasi berdasarkan kinerja mereka, dan bukan berdasarkan jam kerja.

PUBLISITAS

(Kredit: Reproduksi)

5. Ketidaksetaraan gender

Tidak semua orang menang dalam cerita ini. Pekerjaan hibrida dapat semakin meningkatkan ketidaksetaraan gender, karena perempuan yang memiliki anak berisiko didiskriminasi saat merekrut.

(Kredit: Reproduksi)

Curto kurasi

*video memiliki subtitle dalam bahasa Portugis
(Foto teratas: Reproduksi/Pxhere)

gulir ke atas