Masa kecil yang dicuri: 438 anak meninggal di Ukraina; 3,4 juta membutuhkan bantuan

Dalam satu tahun invasi Rusia ke Ukraina, 7,8 juta anak-anak Ukraina kehilangan 365 hari permainan, kenangan, pendidikan, dan waktu bersama teman dan keluarga. Menurut data yang dirilis Unicef, 438 anak tewas dan 854 luka-luka dalam konflik tersebut. Sekitar 3,4 juta anak masih membutuhkan bantuan kemanusiaan, menghadapi kekerasan, trauma, kehilangan, kehancuran dan pengungsian paksa.

Unicef ​​​​memperkirakan 1,5 juta anak berisiko mengalami depresi, kecemasan, PTSD (Post Traumatic Stress Disorder) dan penyakit lain yang berhubungan dengan kesehatan mental.

PUBLISITAS

Lebih dari 5 juta anak mengalami gangguan terhadap pendidikan sekolah mereka, 2 dari 3 pengungsi laki-laki dan perempuan Ukraina tidak terdaftar dalam sistem sekolah di negara tuan rumah, dan lebih dari 2.300 sekolah dasar dan menengah telah dihancurkan di negara yang diserbu Rusia.

“Itu berarti 365 hari di mana anak-anak menghabiskan hari ulang tahun mereka dengan berkumpul bersama di tempat penampungan, bukan di rumah bersama orang yang mereka cintai. 365 hari dimana mereka harus beradaptasi dengan kehidupan di negara lain dibandingkan bermain dengan teman-temannya. 365 hari di mana anak-anak berharap kehidupan akan segera 'kembali normal',” mencerminkan pernyataan tersebut.

Gambar: Reproduksi/Unicef

Meskipun anak-anak dan keluarga Ukraina telah menunjukkan ketahanan yang luar biasa, luka psikologis akibat perang ini mungkin akan meninggalkan bekas luka sepanjang hidup mereka.

PUBLISITAS

Mereka terus menghadapi ketakutan, kecemasan dan rasa sakit yang terkait dengan kehilangan orang yang dicintai, perpisahan dari keluarga, pengungsian paksa, dan isolasi.

Dalam sebuah wawancara dengan Channel 5 Italia, Paus Fransiskus menyatakan bahwa “menghilangkan senyuman seorang anak berarti… sebuah tragedi! “.

(Sumber: Unicef ​​dan Vatican News)

Lihat juga:

Perang di Ukraina: semua yang perlu Anda ketahui tentang konflik tersebut!

PUBLISITAS

gulir ke atas