Kredit gambar: AFP

Jepang membuka kembali pintunya bagi wisatawan setelah dua setengah tahun melakukan pembatasan

Pintu negara itu dibuka kembali pada Selasa (11) ini dan pagi ini turis dari Israel, Inggris, dan Prancis tiba. Murahnya yen bisa menjadi daya tarik pariwisata.

Selasa (11) ini, Jepang membuka kembali pintu pariwisatanya, setelah dua setengah tahun menjalani pembatasan ketat akibat Covid-19. Murahnya yen seharusnya menjadi daya tarik bagi pengunjung, setidaknya itulah yang diharapkan pihak berwenang dapat membantu mendukung perekonomian negara.

PUBLISITAS

Pagi ini turis dari Israel, Prancis, dan Inggris tiba.

“Ini adalah mimpi yang sangat, sangat panjang yang menjadi kenyataan,” kata Adi Bromshtine, seorang pensiunan berusia 69 tahun yang tiba di bandara Haneda Tokyo dari Israel. “Kami merencanakannya sebelum Covid dan kami menunggu,” katanya kepada AFP.

Jepang menutup perbatasannya pada awal pandemi dan bahkan melarang warga asing untuk kembali. Mulai Selasa ini, masuknya bebas visa bagi pengunjung dari 68 negara dan wilayah dilanjutkan.

PUBLISITAS

Di antara persyaratan yang masih berlaku adalah kewajiban untuk divaksinasi atau menunjukkan hasil tes virus corona negatif tiga hari sebelum perjalanan.

Jepang menerima rekor jumlah pengunjung asing sebanyak 31,9 juta orang pada tahun 2019, namun jumlahnya turun menjadi 250 orang pada tahun 2021.

Hal baru bagi wisatawan asing adalah devaluasi mata uang lokal, yen, yang bernilai sekitar 145 per dolar, suatu tingkat yang belum pernah terjadi dalam dua dekade terakhir.

PUBLISITAS

Pemerintah telah melakukan intervensi untuk memperkuat mata uang, dan Perdana Menteri Fumio Kishida menyebutkan lemahnya yen sebagai faktor yang ia harap akan membantu menarik wisatawan.

(Dengan AFP)

gulir ke atas