Sejak Minggu (7) kemarin, nama Leandro Lo sudah terpampang di portal berita, selain menjadi salah satu topik yang paling banyak dibicarakan di media sosial. Meninggalnya juara dunia jiu-jitsu itu menggugah para pengikut dan pecinta olahraga tersebut. Dan mereka yang belum mengenal atlet tersebut kini mencari informasi lebih lanjut tentangnya.
PUBLISITAS
Pejuang
Lo berasal dari São Paulo dan mulai berlatih jiu-jitsu saat dia berusia 14 tahun.
Dia adalah juara dunia jiu-jitsu delapan kali dalam lima kategori berbeda, memenangkan lima Piala Dunia dalam olahraga tersebut dan juga memenangkan delapan Kejuaraan Pan Amerika dalam olahraga tersebut. Dia meraih 268 kemenangan dan 39 kekalahan. Di media sosial, Lo mengumumkan akan berlaga pada kejuaraan di Austin, AS, Jumat depan (12).
Posturnya yang sempurna tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga sportif. Pada tahun 2018, lawannya merelakan gelar karena Lo tak mampu bertarung. Pada edisi berikutnya, keduanya bertemu kembali di fase final dan sebagai balasannya, Lo menyerah berjuang di final agar lawannya bisa merebut gelar juara.
PUBLISITAS
Pembunuhan
Juara dunia Jiu-jitsu Leandro Lo, berusia 33 tahun, meninggal Minggu lalu (7) setelah ditembak saat sebuah acara di São Paulo. Orang yang menembakkan senjata tersebut adalah petugas polisi militer Henrique Otávio Oliveira Velozo.
Polisi militer
Henrique Otávio Oliveira Velozo menembak Leandro Lo di sebuah pertunjukan yang berlangsung Sabtu lalu. Velozo telah dihukum oleh Pengadilan Militer São Paulo karena menyerang dan tidak menghormati PM lain pada tahun 2017, di sebuah klub malam. Dalam kedua kasus tersebut, Velozo sedang tidak bertugas dan tanpa seragam polisi.
Velozo menyerahkan diri ke polisi pada Minggu (7) dan menghapus akun media sosialnya setelah menembak Leandro Lo.
PUBLISITAS
- Cari tahu lebih lanjut tentang sejarah PM. (g1)
- Apa yang diketahui tentang pembunuhan itu. (CNN)
- Ibu dan saudara perempuan Lo mengingat karir petarung tersebut. (TAMPILKAN)
Foto di atas: Reproduksi/Instagram