Setelah Spanyol dan Portugal, Prancis dan Inggris bersiap menghadapi datangnya gelombang panas luar biasa mulai hari ini (13), yang kedua dalam sebulan, dengan suhu melebihi 35ºC (AFP).
PUBLISITAS
Menurut para ilmuwan, terdapat hubungan langsung antara gelombang panas dan perubahan iklim, karena emisi gas rumah kaca meningkatkan intensitas, durasi, dan frekuensinya.
Juru bicara Organisasi Meteorologi Dunia, Clare Nullis, mengatakan kepada Agence France-Presse (AFP), bahwa gelombang panas yang terjadi di Eropa Timur “terutama menyerang Spanyol dan Portugal, namun diperkirakan akan semakin intensif dan menyebar".
Sementara itu, di belahan dunia lain, Tiongkok menghadapi fenomena cuaca ekstrem di musim panas (belahan bumi utara) dan mencatat curah hujan terberat selama bulan Juni dalam beberapa dekade, yang memaksa ratusan ribu orang meninggalkan rumah mereka. Di wilayah lain, panasnya menyesakkan (AFP).
PUBLISITAS
Rabu ini (13), stasiun meteorologi pusat di Shanghai mencatat rekor suhu (40,9ºC pada pukul 14:30), lapor Badan Meteorologi Nasional.
Gelombang panas di Tiongkok telah menyebabkan kematian dan beberapa peringatan mengenai kemungkinan ancaman terhadap sektor pertanian dan energi.
Curto Kurator:
- Gelombang panas dan banjir menyebabkan lebih dari selusin orang tewas di Tiongkok (Washington Post*).
- Di kota Nanjing bagian timur, pihak berwenang telah membuka tempat perlindungan bom bawah tanah bagi penduduk setempat, dengan bunker perang mereka dilengkapi dengan Wi-Fi, buku, dispenser air, dan bahkan microwave. (Penjaga*).
- Inggris juga bisa mengalami penutupan jalan karena permukaan yang mencair, serta penundaan perjalanan kereta api dan udara karena panas yang ekstrim. (CNN*).
- Um studi baru menjelaskan mengapa Eropa Barat menderita akibat serangkaian gelombang panas ekstrem yang bahkan melampaui tren pemanasan global secara keseluruhan (artikel yang diterbitkan dalam bahasa Inggris) .
Foto di atas: VALENTINE CHAPUIS/AFP
(*) Diterjemahkan oleh Google Penerjemah