Israel menggunakan metaverse dan kecerdasan buatan untuk mengirimkan pesan diplomatik; lihat video

Di Israel, seorang diplomat menggunakan teknologi, khususnya metaverse dan kecerdasan buatan, untuk mengirimkan pesan ke dalam delapan bahasa berbeda, sebuah tindakan yang dapat menandai momen baru dalam komunikasi institusional. Di media sosial, Kepala Divisi Diplomasi Digital Kementerian Luar Negeri David Saranga memperbanyak avatarnya dan suaranya direfleksikan oleh AI dalam bahasa lain.

Meskipun ada kendala yang dihadapi oleh bahasa yang berbeda, Kementerian Luar Negeri Israel menemukan solusi menyenangkan untuk berkomunikasi menggunakan alat metaverse dan kecerdasan buatan. Menggunakan avatar diplomat dan suara yang dihasilkan AI, video tersebut dapat dibagikan dalam bahasa apa pun. 

PUBLISITAS

Israel menggunakan metaverse dan kecerdasan buatan untuk mengirimkan pesan diplomatik; (Reproduksi Twitter)

Proyek ini dikembangkan oleh startup asal Israel

Avatar digital tersebut dikembangkan oleh startup Israel bernama D-ID dan ucapannya direproduksi menggunakan program AI generatif. Publikasi inovatif ini dilakukan di jejaring sosial kementerian pada tanggal 24 Maret. 

Hal ini masih dapat dianggap sebagai sebuah ujian, namun jika efisien, hal ini dapat membantu pemerintah di seluruh dunia dengan tujuan memperkuat hubungan dan mengintensifkan diplomasi. 

Baca juga:

* Teks artikel ini sebagian dihasilkan oleh alat kecerdasan buatan, model bahasa canggih yang membantu dalam persiapan, peninjauan, penerjemahan, dan ringkasan teks. Entri teks dibuat oleh Curto Berita dan tanggapan dari alat AI digunakan untuk meningkatkan konten akhir.
Penting untuk digarisbawahi bahwa alat AI hanyalah alat, dan tanggung jawab akhir atas konten yang dipublikasikan terletak pada Curto Berita. Dengan menggunakan alat-alat ini secara bertanggung jawab dan etis, tujuan kami adalah memperluas kemungkinan komunikasi dan mendemokratisasi akses terhadap informasi berkualitas.
🤖

PUBLISITAS

gulir ke atas