Model AI dapat menebak emosi dengan menganalisis nada suara kita
Kredit gambar: Curto Berita/Bing AI

Model AI dapat menebak emosi dengan menganalisis nada suara kita

Suara lebih dari sekedar alat komunikasi. Ini adalah saluran pengungkapan emosi kita yang paling intim. Jika mengartikan nada suara adalah hal yang wajar bagi kita sebagai manusia, dapatkah kecerdasan buatan (AI) juga melakukan hal yang sama?

Sebuah studi inovatif yang dilakukan oleh para peneliti Jerman menjawab pertanyaan tersebut dengan jawaban “ya”. Menggunakan tiga model Mesin belajar, para ilmuwan mampu mengenali berbagai emosi secara akurat dalam sampel audio hanya dalam waktu 1,5 detik.

PUBLISITAS

Perjalanan Mengungkap Rahasia Suara

Diterbitkan di jurnal Frontiers in Psychology, studi ini menganalisis kalimat-kalimat tidak masuk akal yang diambil dari dua kumpulan data: satu Kanada dan satu Jerman. Pilihan strategis ini menghilangkan pengaruh bahasa dan nuansa budaya, hanya berfokus pada nada suara.

Setiap klip audio dipangkas secara hati-hati menjadi 1,5 detik, durasi minimum yang dibutuhkan manusia untuk mengidentifikasi emosi dalam ucapan. Ketepatan waktu ini memastikan bahwa setiap fragmen mewakili satu emosi, menghindari tumpang tindih dan ambiguitas.

Emosi dalam Fokus

Studi ini berfokus pada enam emosi dasar: kegembiraan, raiva, kesedihan, ketakutan, rasa jijik dan netralitas. Melalui teknik Mesin belajar, para model dilatih untuk mengenali pola suara spesifik yang terkait dengan setiap keadaan emosi.

PUBLISITAS

Tiga Model, Tiga Pendekatan

Untuk mengungkap rahasia suara, peneliti menggunakan tiga model suara berbeda. Mesin belajar:

  • Jaringan Neural Dalam (DNN): Mereka bekerja seperti filter kompleks, menganalisis komponen suara seperti frekuensi dan nada. Misalnya, nada suara yang meninggi mungkin menunjukkan raiva atau frustrasi.
  • Jaringan Neural Konvolusional (CNN): Mereka mencari pola visual dalam representasi grafis gelombang suara, serupa dengan cara kita mengidentifikasi emosi dalam ritme dan tekstur suara.
  • Model Hibrida (C-DNN): Ini menggabungkan dua teknik sebelumnya, menggunakan representasi audio dan visual untuk mendapatkan prediksi emosi yang lebih akurat.

Hasil yang Menjanjikan dan Tantangan yang Harus Diatasi

Hasil penelitian ini cukup menggembirakan. Model dari Mesin belajar Mereka mampu mengidentifikasi emosi dengan akurasi yang mirip dengan manusia, bahkan dalam kalimat yang tidak bermakna dan tanpa konteks.

Namun, penulis menyadari beberapa keterbatasan. Kalimat pendek yang digunakan mungkin tidak menangkap seluruh nuansa dan ambiguitas yang ada dalam emosi nyata. Selain itu, penelitian masa depan diperlukan untuk menentukan durasi audio optimal untuk pengenalan emosi yang akurat.

PUBLISITAS

Masa Depan Interaksi Manusia-Mesin

Kemampuan mengenali emosi melalui suara membuka berbagai kemungkinan interaksi manusia-mesin di masa depan. Bayangkan masa depan di mana perangkat pintar dan asisten virtual dapat memahami dan merespons kebutuhan emosional Anda.

Studi ini merupakan langkah penting ke arah ini, menunjukkan potensi inteligência buatan untuk memecahkan rahasia suara manusia dan menciptakan antarmuka yang lebih berempati dan manusiawi.

Baca juga:

* Teks artikel ini sebagian dihasilkan oleh alat kecerdasan buatan, model bahasa canggih yang membantu dalam persiapan, peninjauan, penerjemahan, dan ringkasan teks. Entri teks dibuat oleh Curto Berita dan tanggapan dari alat AI digunakan untuk meningkatkan konten akhir.
Penting untuk digarisbawahi bahwa alat AI hanyalah alat, dan tanggung jawab akhir atas konten yang dipublikasikan terletak pada Curto Berita. Dengan menggunakan alat-alat ini secara bertanggung jawab dan etis, tujuan kami adalah memperluas kemungkinan komunikasi dan mendemokratisasi akses terhadap informasi berkualitas.
🤖

PUBLISITAS

Mencari alat Kecerdasan Buatan untuk membuat hidup Anda lebih mudah? Dalam panduan ini, Anda menjelajahi katalog robot bertenaga AI dan mempelajari fungsinya. Simak evaluasi yang diberikan tim jurnalis kami!

gulir ke atas