BNDES memblokir 58 pemilik tanah pedesaan yang melakukan deforestasi di negara tersebut

BNDES (Bank Nasional untuk Pembangunan Ekonomi dan Sosial) melaporkan pada hari Jumat (17) ini bahwa mereka memblokir sumber pendanaan sebesar R$25 juta dari 58 pemilik tanah pedesaan yang terlibat dalam deforestasi tidak teratur. Presiden lembaga tersebut, Aloizio Mercadante, menyatakan bahwa blok pembiayaan akan menjadi jalur bank mulai sekarang. “BNDES akan tiada hentinya.”

Untuk memverifikasi siapa pelaku deforestasi ilegal, bank tersebut telah menggunakan data pemantauan deforestasi dari MapBiomas sejak Februari tahun ini. Alat yang dilengkapi peta georeferensi secara akurat menunjukkan tutupan dan penggunaan lahan di setiap bioma negara. Teknologi ini memungkinkan deteksi penebangan pohon setiap hari.

PUBLISITAS

BNDES melakukan referensi silang data dari informasi MapBiomas dengan catatan dari Rural Environmental Registry (CAR) untuk menemukan lokasi properti pedesaan.

Sebelum menentukan blokade, BNDES juga memeriksa apakah ada izin dari Institut Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Terbarukan Brasil (Ibama) untuk melakukan deforestasi legal di wilayah yang teridentifikasi. Jika tidak, pembiayaan akan langsung diblokir.

Presiden BNDES, Aloizio Mercadante mengatakan bahwa teknologi ini “jauh lebih efisien” dibandingkan mengirim seorang inspektur ke suatu area, berkeliling di sekitar properti, dan mengidentifikasi masalah. “Pencitraan satelit adalah lompatan revolusioner, ini adalah teknologi yang disruptif,” ujarnya.

PUBLISITAS

“Kami tidak lagi menerima pengusaha kriminal yang melakukan deforestasi dan mendapatkan pendanaan dari bank pemerintah dan swasta, karena kami bekerja sama dengan beberapa mitra,” kata Mercadante.

Baca juga:

gulir ke atas