Kredit gambar: Unsplash

Pembunuhan iklim: artikel berpendapat bahwa perusahaan minyak bertanggung jawab atas kematian akibat bencana

Bisakah kerusakan cuaca memicu tuntutan pembunuhan? Sebuah artikel yang diterima untuk diterbitkan di Harvard Environmental Law Review mengatakan ya! 👩‍⚖️ Teori hukum yang menakjubkan dan tampak radikal menyatakan bahwa perusahaan bahan bakar fosil “tidak hanya berbohong kepada publik, mereka juga membunuh orang dengan kecepatan yang semakin tinggi, dan jaksa harus membawa kejahatan ini ke perhatian publik.” Tahu lebih banyak!

Artikel itu berjudul 'Pembunuhan Iklim: Menuntut Perusahaan Minyak Besar Atas Pembunuhan Iklim' (🇮🇩) sebagian besar didasarkan pada wahyu baru-baru ini Perusahaan-perusahaan bahan bakar fosil mengetahui kerusakan yang disebabkan oleh produk mereka terhadap lingkungan dan menyesatkan masyarakat mengenai hal tersebut.

PUBLISITAS

Makalah ini berpendapat bahwa penelitian iklim yang dilakukan oleh perusahaan minyak dan perjuangan berkelanjutan untuk menunda peraturan iklim sama dengan a “keadaan mental yang patut disalahkan” yang menimbulkan kerugian pada orang, termasuk kematian.

“Setelah Anda mulai menggunakan istilah-istilah ini, Anda akan menyadari bahwa ini adalah hukum pidana,” kata Donald Braman, seorang profesor hukum di Universitas George Washington dan salah satu penulis makalah tersebut. Penjaga. “Keadaan mental yang menyebabkan kerugian adalah tindakan kriminal, dan jika mereka membunuh seseorang, itu adalah pembunuhan.” (Penjaga*)

Penulis tesis ini berargumen bahwa menghadapi dakwaan pembunuhan akan berdampak lebih besar terhadap perusahaan bahan bakar fosil dibandingkan kasus-kasus yang saat ini sedang diadili, salah satunya karena hukumannya akan lebih berat. Alih-alih membayar denda, tuduhan pembunuhan justru dapat menimbulkan dampak lain yang dapat mengubah cara perusahaan beroperasi secara signifikan.

PUBLISITAS

Pembunuhan iklim…apakah ini solusinya?🤔

Baca juga:

(🇮🇧): konten dalam bahasa Inggris

(*): Konten dalam bahasa lain yang diterjemahkan oleh Google Penerjemah

(🚥): mungkin memerlukan registrasi dan/atau berlangganan 

* Teks artikel ini sebagian dihasilkan oleh alat kecerdasan buatan, model bahasa canggih yang membantu dalam persiapan, peninjauan, penerjemahan, dan ringkasan teks. Entri teks dibuat oleh Curto Berita dan tanggapan dari alat AI digunakan untuk meningkatkan konten akhir.
Penting untuk digarisbawahi bahwa alat AI hanyalah alat, dan tanggung jawab akhir atas konten yang dipublikasikan terletak pada Curto Berita. Dengan menggunakan alat-alat ini secara bertanggung jawab dan etis, tujuan kami adalah memperluas kemungkinan komunikasi dan mendemokratisasi akses terhadap informasi berkualitas.
🤖

gulir ke atas