Foto dari Elon Musk
Kredit gambar: AFP

Pengacara Musk dan Twitter berdebat tiga minggu sebelum persidangan

Pengacara Twitter dan Elon Musk memperdebatkan apa yang harus dibawa oleh para pihak ke persidangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada hari Selasa ini (27) mengenai perjanjian pembelian jaringan sosial senilai US$44 miliar yang gagal dipatuhi oleh taipan tersebut. “Mari kita kesampingkan retorika dan langsung ke inti permasalahan,” seru Hakim Kathaleen McCormick, setelah lebih dari tiga jam argumen disampaikan pada sidang pendahuluan yang digelar secara virtual.

Pengacara orang terkaya di dunia sekali lagi menuntut akses ke lebih banyak data tentang akun Twitter palsu atau otomatis, yang menjadi pilar argumen Musk untuk tidak menyelesaikan pembelian platform tersebut.

PUBLISITAS

Mereka percaya bahwa Twitter meminta terlalu banyak informasi tentang hubungan Musk dengan Peiter Zatko, mantan kepala keamanan jejaring sosial yang kini menuduh mantan perusahaannya menyembunyikan kerentanan komputer dan berbohong tentang perang melawan akun palsu.

Pada awal Juli, grup yang berbasis di San Francisco mengajukan gugatan terhadap Musk untuk memaksanya mematuhi perjanjian akuisisi yang ditandatangani pada akhir April.

Menurut direksi, banyaknya akun palsu di platform tersebut merupakan dalih yang digunakan para pengusaha yang sebenarnya akan berubah pikiran setelah melihat anjloknya nilai perusahaan di bursa dalam beberapa bulan terakhir.

PUBLISITAS

Pengacara Twitter menolak tuduhan bahwa mereka menyalahgunakan hak pengacara-klien untuk menahan dokumen tertentu.

Mereka diperkirakan akan menanyai taipan tersebut dalam sidang tertutup yang dijadwalkan ulang pada tanggal 6 dan 7 Oktober, menurut beberapa laporan pers.

Persidangan dijadwalkan akan dimulai pada 17 Oktober di pengadilan khusus di negara bagian Delaware, di pantai timur Amerika Serikat, dan akan berlangsung selama lima hari.

PUBLISITAS

Pasar melihat Twitter memiliki keuntungan dalam uji coba ini, karena hukum Delaware secara apriori menguntungkan penegakan kontrak. Dan hakim yang memimpin kasus ini, Kathaleen McCormick, mengabulkan permintaan perusahaan tersebut untuk melakukan persidangan singkat, sementara miliarder tersebut ingin menunggu hingga tahun depan dan meminta data Twitter dalam jumlah besar untuk mendukung argumennya.

Namun intervensi Zatko yang mengejutkan menambah dimensi baru pada kasus ini, karena hakim mengizinkan Musk memasukkan tuduhan baru tersebut ke dalam argumennya.

Pertarungan hukum dapat mengarah pada “penyelesaian, pembayaran biaya pelanggaran kontrak, kewajiban untuk membeli Twitter sesuai rencana, dan berbagai hasil lainnya,” kata Dan Ives dari Wedbush Securities dalam sebuah catatan pada hari Selasa.

PUBLISITAS

Analis tersebut juga terus percaya bahwa “ada kemungkinan kedua pihak melakukan negosiasi di belakang layar”.

(dengan AFP)

gulir ke atas