Robot humanoid untuk kebaikan sosial: apa itu?

Delapan robot humanoid yang mampu melakukan tugas untuk kebaikan sosial adalah promessa dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pertemuan puncak global tentang Kecerdasan Buatan (AI) yang dijadwalkan pada bulan Juli di Jenewa. Persatuan Telekomunikasi Internasional ingin menunjukkan bagaimana teknologi baru dan AI dapat membantu mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dalam memerangi krisis iklim dan mendukung aksi kemanusiaan.

Foto: Hapus percikan

Ini mungkin hanya naskah fiksi ilmiah, tetapi ini adalah kenyataan murni! Robot humanoid (yang meniru reaksi dan bahkan bentuk manusia) sudah menjadi kenyataan.

PUBLISITAS

Robot-robot yang akan dihadirkan PBB masih disimpan dalam keadaan terkunci. Oleh karena itu, gambar-gambar dalam laporan ini hanyalah contoh (ilustratif) seperti apa rupa robot humanoid.

“Merupakan kepentingan kita bersama untuk membentuk kecerdasan buatan lebih cepat daripada membentuk kita,” kata Sekretaris Jenderal ITU yang baru, Doreen Bogdan-Martin, dalam pernyataannya Rabu (1) ini.

“KTT ini, yang merupakan platform andalan PBB untuk AI, akan mempertemukan suara-suara terkemuka yang mewakili beragam kepentingan untuk memastikan bahwa kecerdasan buatan dapat menjadi katalis yang kuat bagi kemajuan dalam upaya kita menyelamatkan SDGs,” tambahnya.

PUBLISITAS

Pertemuan PBB akan mempertemukan lebih dari 20 ahli robotika dan delapan robot humanoid – yang disebut Beonmi, Nadine, Sophia, Geminoid, 4NE-1, Robot Ai-Da, Grace dan Desdemona.

Mereka – robot – akan menunjukkan keterampilan dalam memadamkan api, mendistribusikan bantuan, menyediakan layanan kesehatan, dan mengelola pertanian berkelanjutan.

(Sumber: AFP)

Lihat juga:

gulir ke atas