“Saya Fedha, presenter Kuwait pertama yang bekerja dengan Kecerdasan Buatan di Kuwait News. Jenis berita apa yang Anda sukai? Kami mendengarkan pendapat Anda,” ujar presenter dalam bahasa Arab klasik. Situs web tersebut, yang berafiliasi dengan Kuwait Times, sedang menguji potensi AI untuk mengusulkan “konten baru dan inovatif”, jelas pemimpin redaksi, Abdulá Boftain, kepada AFP.
PUBLISITAS
Penampilan fisik presenter virtual, berambut pirang dengan mata cerah, menurut Boftain, mencerminkan keragaman populasi negara kaya minyak, yang terdiri dari warga Kuwait dan ekspatriat. “Fedha mewakili seluruh dunia,” katanya.
Pemimpin redaksi yakin, ke depannya presenter bisa mengadopsi aksen Kuwait dan menyajikan siaran berita di akun Twitter Kuwait News yang memiliki lebih dari 1,2 juta pengikut. Selama presentasi Fedha, dalam video berdurasi lebih dari sepuluh detik, presenter menimbulkan reaksi beragam dari sekelompok jurnalis.
“Pekerjaan kami terancam. Akankah Fedha dan rekan-rekannya menjadi pengganti kami dalam waktu dekat?” questionatau salah satunya. Kuwait News berharap inisiatif AI akan memberikan cara baru dalam menyajikan berita kepada pemirsa di negara tersebut.
PUBLISITAS
Baca juga: