Dampak negatif lain terhadap lingkungan dari konsumsi daging adalah penggundulan hutan. Perluasan wilayah penggembalaan ternak seringkali mengakibatkan rusaknya hutan dan ekosistem yang berharga. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati secara signifikan dan berkurangnya kemampuan ekosistem dalam menyediakan jasa ekosistem seperti pemurnian udara dan air. Selain itu, perusakan hutan juga dapat berkontribusi terhadap perubahan iklim, karena pepohonan menyerap karbon dioksida dari atmosfer dan menyimpannya dalam biomassanya.
PUBLISITAS
Terakhir, konsumsi daging juga berdampak negatif terhadap penggunaan sumber daya alam, seperti air dan tanah. Produksi daging memerlukan air dalam jumlah besar untuk mengairi tanaman yang digunakan untuk memberi makan hewan, selain air yang dibutuhkan untuk memelihara hewan itu sendiri. Selain itu, peternakan juga dapat menyebabkan erosi tanah dan penurunan kualitas tanah sehingga kurang cocok untuk pertanian.
*Teks artikel ini sebagian dibuat oleh ChatGPT, model bahasa berbasis kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh OpenAI. Entri teks dibuat oleh Curto Berita dan tanggapan sengaja direproduksi secara lengkap. Jawaban dari ChatGPT dihasilkan secara otomatis dan tidak mewakili pendapat OpenAI atau orang yang terkait dengan model tersebut. Semua tanggung jawab atas konten yang dipublikasikan berada di tangan Curto Berita.
*20 Maret adalah Hari Bebas Daging Sedunia. Tanggal tersebut dibuat pada tahun 1985 di Amerika Serikat, menyusul kampanye yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak konsumsi daging berlebihan terhadap kesehatan dan lingkungan. Cari tahu lebih lanjut ⤵️
PUBLISITAS
Baca juga: