Kredit gambar: Reproduksi/Flickr

Dampak metaverse terhadap lingkungan

Metaverse mungkin masih terdengar seperti sesuatu yang jauh, namun kenyataannya sudah ada di masyarakat kita. Dan, seperti hal lainnya, hal ini berdampak pada planet kita. Jadi apa sebenarnya dampak metaverse terhadap lingkungan?

@curtonews Tahukah Anda apa dampak metaverse terhadap lingkungan? HAI #BeritaversobyCurto ♬ suara asli – Curto Berita

Metaverse dan keberlanjutan

Masa depan metaverse Memang masih belum bisa ditebak, tapi meski sedang dalam proses pengembangan, namun tetap ada. Dan hal ini jelas mengubah cara hidup kita.

PUBLISITAS

Dampak metaverse pada lingkungan belum dapat diperkirakan, namun dampak positif dan negatifnya sudah dapat diprediksi.

dampak positif

Keuntungan utama bagi lingkungan adalah metaverse akan sangat menghilangkan kebutuhan akan perpindahan manusia, sehingga mengurangi lalu lintas, mengurangi kecelakaan, dan mengurangi polusi dan, akibatnya, lebih sedikit pemanasan global.

Mengadakan pertemuan di dunia maya akan jauh lebih mudah, menghemat waktu, selain biaya keamanan dan perjalanan yang besar – yang akan berdampak langsung pada emisi gas rumah kaca akibat perjalanan dengan mobil dan pesawat.

PUBLISITAS

Tetap saja, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh situs berita CleanTechnica (*), dari Amerika Serikat, metaverse akan membantu mengurangi aktivitas polusi lainnya. Misalnya, tindakan pelatihan militer – seperti pilotmereka yang terbang dengan pesawat tempur – dapat dilakukan di metaverse, sehingga mengurangi emisi.

dampak negatif

Di sisi lain, menurut Pencarian Data (*), para analis khawatir metaverse dapat menyebabkan membanjirnya emisi gas rumah kaca. Teknologi realitas virtual dan Pusat Data menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan layanan cloud, yang membutuhkan energi dalam jumlah besar.

Um penelitian baru-baru ini (*) memperkirakan bahwa pelatihan satu model AI saja dapat menghasilkan 626.000 pon karbon dioksida (CO2), yang berarti lebih dari 5 kali jumlah gas rumah kaca yang dihasilkan oleh sebuah mobil sepanjang masa pakainya. Cloud gaming, yang diperlukan untuk realitas virtual, meningkatkan kebutuhan akan gambar beresolusi tinggi, yang memerlukan penggunaan energi lebih besar.

PUBLISITAS

Kekhawatiran lainnya adalah bahwa metaverse akan mendorong orang untuk membeli teknologi baru, yang dapat berarti banyak limbah elektronik – yang mencemari tanah, air tanah, dan tempat pembuangan sampah.

Penting bagi perusahaan besar untuk menemukan cara ramah lingkungan dalam membangun realitas virtual mereka.

Baca juga:

gulir ke atas