Kredit gambar: Unsplash

'Ecotrends' yang harus diperhatikan pada tahun 2023

Tahukah Anda apa yang akan menjadi 'panas' di dunia hijau sepanjang tahun? Sebuah laporan dari konsultan Wunderman Thompson memetakan tren di beberapa sektor, seperti budaya dan konsumsi, dan memberikan sorotan “ramah lingkungan” bagi merek untuk diperhatikan pada tahun 2023. Coba lihat! 👀

Lima 'tren lingkungan' yang muncul di  "Masa Depan 100: Tren dan Perubahan yang Perlu Diperhatikan pada tahun 2023″ ⤵️

PUBLISITAS

@curtonews Tahukah Anda apa yang akan menjadi 'panas' di dunia hijau sepanjang tahun? Berikut beberapa trennya 👀 #TikTokBerita ♬ suara asli – Curto Berita

Bumi 🌎 sebagai pusat bisnis

Keputusan miliarder Yvon Chouinard – pendiri perusahaan perlengkapan dan pakaian olahraga Patagonia (senilai US$3 miliar) – yang, pada September 2022, memutuskan untuk mendonasikan perusahaan tersebut ke dana yang dimaksudkan untuk mengembalikan semua keuntungan guna memerangi darurat lingkungan dan iklim telah menetapkan standar baru bagi kepemimpinan lingkungan perusahaan, menurut laporan Wunderman Thompson.

Inisiatif ini, yang menetapkan misi menyelamatkan planet kita, kontras dengan pendekatan yang dilakukan miliarder lain, seperti Elon Musk dan Jeff Bezos, yang memilih menjelajahi luar angkasa.

'Renaturalisasi' pikiran 🤔

Dunia usaha berinovasi untuk melibatkan konsumen dalam 'pola pikir ramah lingkungan', yang membawa serta rasa pembaharuan, harapan dan “renaturalisasi”. Sesuatu yang mengikuti gagasan “Rewilding”, proses mengembalikan spesies tumbuhan dan hewan yang hilang.

PUBLISITAS

Ada contoh di sektor-sektor yang mengejutkan.

Menurut laporan tersebut, para penggemar game sudah mulai beralih ke game yang “sadar lingkungan”, yang mendorong praktik regeneratif. Pada Terra Nila (permainan pembuatan dan pengelolaan kota yang mirip dengan SimCity yang terkenal), misalnya, pemain harus memprioritaskan lingkungan, memulihkan alam daripada mengeksploitasi sumber daya untuk membangun kota.

Optimisme iklim 🌱

Studi tersebut menunjukkan bahwa 66% masyarakat mengalami kecemasan terhadap keadaan darurat iklim dan dampaknya terhadap kehidupan mereka, dan 72% generasi Z – yaitu mereka yang lahir sejak tahun 1990an – tenggelam dalam dunia digital.

Namun generasi ini bertindak untuk melakukan sesuatu yang berbeda: 85% dari mereka yang diwawancarai percaya bahwa masyarakat harus siap memikirkan kembali cara mereka hidup dan membelanjakan uangnya, demi kesejahteraan planet ini.

PUBLISITAS

Beberapa perwakilan generasi ini menonjol karena sikap positif dan upaya mereka untuk memperbaiki lingkungan, meskipun melalui perbincangan di media sosial.

Menghargai kearifan lokal 🌳

Pengetahuan masyarakat adat akan menjadi kunci untuk menghadapi tantangan iklim. Menurut laporan tersebut, praktik, teknik, dan teknologi asli dapat membantu membentuk era regeneratif di mana kita belajar untuk hidup dan bekerja dalam simbiosis dengan alam.

Lebih sedikit dampak dengan metaverse 🌐

Banyak merek juga mengadopsi strategi lingkungan di dunia digital untuk mencapai tujuan mereka ESG.

PUBLISITAS

Laporan ini memberikan contoh berbagai pendekatan yang digunakan metaverse untuk tujuan ini.

Ini menyoroti peluang dalam penggunaan blockchain, yang telah banyak digunakan dalam solusi lingkungan oleh perusahaan, terutama dalam daur ulang. Salah satu upayanya adalah pengembangan platform ekologis dan hemat energi yang menawarkan lingkungan alternatif ramah terhadap blockchain standar, yang membutuhkan banyak energi dalam proses penambangan data.

Dokumen ini juga menyoroti kemajuan positif dalam dunia criptomoedas. Hal ini karena kripto semakin berupaya menggunakan mekanisme berbeda untuk membatasi atau mengkompensasi kebutuhan energi mereka.

PUBLISITAS

Baca juga:

Menerima berita dan newsletters dari Curto Berita melalui Telegram dan WhatsApp.

Menerima berita dan newsletters dari Curto Berita oleh Telegram e WhatsApp.

gulir ke atas