Kredit gambar: Unsplash

Permainan dan kekerasan: apakah ada hubungannya?

Apakah video game membuat anak-anak menjadi lebih kejam? Setelah gelombang serangan tragis yang terjadi baru-baru ini di sekolah, terdapat banyak spekulasi mengenai hal ini. Tidak ada bukti ilmiah yang membuktikan apakah game menyebabkan kekerasan, namun komunitas online mungkin berada di balik tindakan ekstremis. 🎮 Pahami! ⤵️

@curtonews

Apakah ada hubungan antara video game dengan kasus kekerasan di sekolah? 🤔🎮

♬ suara asli – Curto Berita

Sebuah survei yang dilakukan oleh Oxford Internet Institute dan diterbitkan di Royal Society Open Science (Ekstraterrestrial), pada tahun 2019, sampai pada kesimpulan bahwa tidak ada cara untuk mengaitkan perilaku kekerasan pada anak muda dengan waktu yang mereka habiskan untuk bermain game yang berisi konten kekerasan.

PUBLISITAS

Studi ini memperhitungkan laporan dari generasi muda dan catatan dari kerabat dan pengasuh untuk menentukan tingkat agresi setiap orang.

Tapi kemudian… Hubungan apa yang bisa terjalin?

Kita tahu bahwa simulasi kekerasan dalam game bukanlah hal baru, lagipula siapa yang tidak pernah memainkan WAR atau pertempuran laut semasa kecil? Maksudnya adalah kemungkinan/peluang terjadinya radikalisasi yang ditawarkan oleh game online.

Game online memungkinkan terciptanya komunitas – dengan visibilitas publik yang rendah – yang dapat digunakan oleh kelompok radikal untuk mendorong tindakan kekerasan di kalangan generasi muda.

PUBLISITAS

Pahami lebih lanjut tentang subjek dalam video ini Institut Vero ⤵️

@veroinstituto

Masalah baru yang melibatkan penjahat lama: setiap kali anak muda terlibat dalam situasi kekerasan, video game kekerasan disebut-sebut menyebabkan perilaku agresif. Tapi apa yang sebenarnya dikatakan ilmu pengetahuan tentang masalah ini? #kulturagamer #pertandingan #jogo #game online

♬ suara asli – Instituto Vero

Baca juga:

(🇮🇧): konten dalam bahasa Inggris

(*): Konten dalam bahasa lain yang diterjemahkan oleh Google Penerjemah

(🚥): mungkin memerlukan registrasi dan/atau berlangganan 

* Teks artikel ini sebagian dihasilkan oleh alat kecerdasan buatan, model bahasa canggih yang membantu dalam persiapan, peninjauan, penerjemahan, dan ringkasan teks. Entri teks dibuat oleh Curto Berita dan tanggapan dari alat AI digunakan untuk meningkatkan konten akhir.
Penting untuk digarisbawahi bahwa alat AI hanyalah alat, dan tanggung jawab akhir atas konten yang dipublikasikan terletak pada Curto Berita. Dengan menggunakan alat-alat ini secara bertanggung jawab dan etis, tujuan kami adalah memperluas kemungkinan komunikasi dan mendemokratisasi akses terhadap informasi berkualitas.
🤖

gulir ke atas